alghuroba
Selasa, 23 Oktober 2012
Minggu, 21 Oktober 2012
algoritma dan pemrograman
Bagi temen-temen yang ingin megetahui tentang algoritma dan pemrograman silahkan klik download mata kuliah algoritma dan pemrograman
semoga bermanfaat :)
Algoritma
semoga bermanfaat :)
Algoritma
Kisah Sepotong Pensil dan Penghapus
Kisah Sepotong Pensil dan Penghapus (Inspirasi )
Pensil : "Maafkan aku Penghapus..."
Penghapus : "Maafkan aku??untuk apa Pensil?? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku..."
Pensil : "Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka. Setiap
kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada disana untuk
menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu
kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan
kecil setiap saat..."
Penghapus : "Hal itu memang benar...Namun
aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta
untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap
saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku
akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru.
Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih..."
Si Penghapus adalah Orang Tua kita...
Si Pensil adalah diri kita sendiri....
Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya...
Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya...
Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu...
Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin kecil...
(Bertambah tua dan akhirnya meninggal).
Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri),
Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka
lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila
melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.
Hingga saat ini...
Saya masih menjadi Si Pensil...
Hal itu sangat menyakitkan diri saya...
Melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "Kecil" dan "Kecil" seiring berjalannya waktu.
Kelak suatu hari...
Yang tertinggal hanyalah "Serutan" si penghapus
Segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki bersama mereka..."
Kisah Sepotong Pensil dan Penghapus (Inspirasi )
Pensil : "Maafkan aku Penghapus..."
Penghapus : "Maafkan aku??untuk apa Pensil?? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku..."
Pensil : "Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada disana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat..."
Penghapus : "Hal itu memang benar...Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru.
Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih..."
Si Penghapus adalah Orang Tua kita...
Si Pensil adalah diri kita sendiri....
Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya...
Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya...
Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu...
Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin kecil...
(Bertambah tua dan akhirnya meninggal).
Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri),
Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.
Hingga saat ini...
Saya masih menjadi Si Pensil...
Hal itu sangat menyakitkan diri saya...
Melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "Kecil" dan "Kecil" seiring berjalannya waktu.
Kelak suatu hari...
Yang tertinggal hanyalah "Serutan" si penghapus
Segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki bersama mereka..."
Pensil : "Maafkan aku Penghapus..."
Penghapus : "Maafkan aku??untuk apa Pensil?? Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku..."
Pensil : "Aku minta maaf karena aku telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada disana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat..."
Penghapus : "Hal itu memang benar...Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru.
Aku sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih..."
Si Penghapus adalah Orang Tua kita...
Si Pensil adalah diri kita sendiri....
Orang tua akan selalu ada untuk anak-anaknya...
Untuk memperbaiki kesalahan anak-anaknya...
Namun, terkadang, seiring berjalannya waktu...
Orang tua akan terluka dan akan menjadi semakin kecil...
(Bertambah tua dan akhirnya meninggal).
Walaupun anak-anak mereka pada akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri),
Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.
Hingga saat ini...
Saya masih menjadi Si Pensil...
Hal itu sangat menyakitkan diri saya...
Melihat si penghapus atau orang tua saya semakin bertambah "Kecil" dan "Kecil" seiring berjalannya waktu.
Kelak suatu hari...
Yang tertinggal hanyalah "Serutan" si penghapus
Segala kenangan yang pernah saya lalui dan miliki bersama mereka..."
Kamis, 18 Oktober 2012
Ashabul kahfi
Bila baca Surah Kahfi, teringin pulak nak tahu kisah Ashab Kahfi dan Ar-Raqim nih seperti yang disebut oleh Allah Rabbul Izzati:
[9]
Adakah engkau menyangka (wahai Muhammad), bahawa kisah “Ashaabul Kahfi” dan “Ar-Raqiim” itu sahaja yang menakjubkan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan Kami?
Mari kita lihat kisah mereka...
Di dalam Al-Quran ada mengisahkan perihal dan kisah mengenai Ashabul Kahfi yang mana kesannya masih ada di sebuah tempat yang bernama Sahab di Amman. Allah Subhanallah Taala menyebutkan kisah Ashabul Kahfi pada ayat 9-26 di dalam Surah Al-Kahf (Surah ke-18). Mereka ditidurkan selama 309 tahun selepas pemuda pemuda yang digelar Sahabat Gua itu lari daripada Maharaja Rome yang zalim dan menyombongkan diri. Pada ketika itu kerajaan Rome membina Liga Decapolis yang berpusat di Philadelphia (kini dikenali sebagai Amman) di mana Raja Daqyanus atau Decius memerintah pada ketika itu.
Daqyanus menganut agama berhala dan memusuhi agama Nasrani (Nabi Isa). Di dalam Surah Al-Kahf menceritakan 7 orang pemuda yang beriman kepada Allah dan seekor anjingnya lari ke sebuah gua untuk menyelamatkan diri dari ditangkap dan diseksa oleh Daqyanus. Antara kesan yang masih boleh dilihat ialah sebuah Masjid dan mihrab di atas gua Kahfi, tengkorak anjing dan tulang di dalam gua. Dalam pada itu, di sebelah tepi terdapat lubang terus ke atas yang mana cahaya matahari dapat menembusinya. Perihal mengenai cahaya matahari yang menembusi ada diceritakan pada ayat ke-17 Surah Al-Kahf. Gua ini juga dikenali sebagai Kahf Ar-Raqim. Istilah Al-Raqim disebut di dalam Al-Quran pada ayat ke-9 Surah Al-Kahf dan ahli tafsir menyatakan bahawa Al-Raqim ialah nama anjing pemuda pemuda tersebut dan ada sebahagian yang lain mentafsirkan sebagai batu bersurat.
Kisah 7 pemuda ini bermula apabila mereka berhadapan dengan raja yang zalim dan mengakui bahawa mereka hanya beriman kepada Allah yang menguasai langit dan bumi. 7 orang pemuda tersebut melarikan diri dari raja yang zalim bersama seekor anjing mereka ke sebuah gua dan bersembunyi di situ lalu mereka ditidurkan oleh Allah selama 309 tahun Qamariah.
Apabila mereka bangun, salah seorang dari mereka keluar untuk membeli makanan dan mendapati zaman tersebut telah berubah dari zaman mereka memasuki gua. Ini disedari apabila wang yang mereka gunakan sudah tidak laku pada zaman tersebut (zaman mereka dibangkitkan).
Pemuda tersebut kembali ke gua dan pemuda-pemuda tersebut dimatikan oleh Allah di dalam gua tersebut.
Bilakah ia berlaku?
Pandangan pertama menyatakan kisah ini berlaku pada zaman maharaja Rum Daqyanus atau dikenali sebagai Decius yang menguasai Amman dan memerintah sekitar tahun 249-251 Masihi. Daqyanus terkenal sebagai maharaja yang amat memusuhi agama Nasrani dan menyeksa pengikut-pengikutnya. Pemuda-pemuda tersebut dikatakan bangun ketika zaman Theodicius II yang memerintah antara tahun 408 sehingga 521 Masihi.
Pandangan kedua berpendapat bahawa kisah ini telah berlaku pada zaman penguasaan Maharaja Trajan. Manuskrip sejarah membuktikan bahawa diktator ini menyembah berhala dan membunuh sesiapa sahaja yang menentang tuhan-tuhannya sehinggakan Trajan mengeluarkan peraturan berhubung dengan perkara tersebut. Siapa yang beriman selain dari tuhan yang dia sembah, mereka akan dibunuh. Tempoh penguasaan Trajan adalah di antara tahun 98-117 masihi. Pemuda-pemuda beriman tersebut dikatakan bangun dari tidur ketika zaman Theodicius yang memerintah antara tahun 408-450 masihi.
Seterusnya kita lihat apa yang telah diulas di dalam tafsir Ibn Kathir tentang ayat ke 9 ni:
Moga kita mendapat pengajaran dari penerangan di atas.
Allah itu Maha Berkuasa.
Sumber :
http://4angsana.blogspot.com/2009/02/orang-yang-mendiami-guaashabul-kahfi.html
http://www.tafsir.com/default.asp?sid=18&tid=29936
http://ibnmustakim.blogspot.com/2010/10/kisah-ashab-kahfi-ar-raqim.html
[9]
Adakah engkau menyangka (wahai Muhammad), bahawa kisah “Ashaabul Kahfi” dan “Ar-Raqiim” itu sahaja yang menakjubkan di antara tanda-tanda yang membuktikan kekuasaan Kami?
Mari kita lihat kisah mereka...
Di dalam Al-Quran ada mengisahkan perihal dan kisah mengenai Ashabul Kahfi yang mana kesannya masih ada di sebuah tempat yang bernama Sahab di Amman. Allah Subhanallah Taala menyebutkan kisah Ashabul Kahfi pada ayat 9-26 di dalam Surah Al-Kahf (Surah ke-18). Mereka ditidurkan selama 309 tahun selepas pemuda pemuda yang digelar Sahabat Gua itu lari daripada Maharaja Rome yang zalim dan menyombongkan diri. Pada ketika itu kerajaan Rome membina Liga Decapolis yang berpusat di Philadelphia (kini dikenali sebagai Amman) di mana Raja Daqyanus atau Decius memerintah pada ketika itu.
Daqyanus menganut agama berhala dan memusuhi agama Nasrani (Nabi Isa). Di dalam Surah Al-Kahf menceritakan 7 orang pemuda yang beriman kepada Allah dan seekor anjingnya lari ke sebuah gua untuk menyelamatkan diri dari ditangkap dan diseksa oleh Daqyanus. Antara kesan yang masih boleh dilihat ialah sebuah Masjid dan mihrab di atas gua Kahfi, tengkorak anjing dan tulang di dalam gua. Dalam pada itu, di sebelah tepi terdapat lubang terus ke atas yang mana cahaya matahari dapat menembusinya. Perihal mengenai cahaya matahari yang menembusi ada diceritakan pada ayat ke-17 Surah Al-Kahf. Gua ini juga dikenali sebagai Kahf Ar-Raqim. Istilah Al-Raqim disebut di dalam Al-Quran pada ayat ke-9 Surah Al-Kahf dan ahli tafsir menyatakan bahawa Al-Raqim ialah nama anjing pemuda pemuda tersebut dan ada sebahagian yang lain mentafsirkan sebagai batu bersurat.
Kisah 7 pemuda ini bermula apabila mereka berhadapan dengan raja yang zalim dan mengakui bahawa mereka hanya beriman kepada Allah yang menguasai langit dan bumi. 7 orang pemuda tersebut melarikan diri dari raja yang zalim bersama seekor anjing mereka ke sebuah gua dan bersembunyi di situ lalu mereka ditidurkan oleh Allah selama 309 tahun Qamariah.
Apabila mereka bangun, salah seorang dari mereka keluar untuk membeli makanan dan mendapati zaman tersebut telah berubah dari zaman mereka memasuki gua. Ini disedari apabila wang yang mereka gunakan sudah tidak laku pada zaman tersebut (zaman mereka dibangkitkan).
Pemuda tersebut kembali ke gua dan pemuda-pemuda tersebut dimatikan oleh Allah di dalam gua tersebut.
Bilakah ia berlaku?
Pandangan pertama menyatakan kisah ini berlaku pada zaman maharaja Rum Daqyanus atau dikenali sebagai Decius yang menguasai Amman dan memerintah sekitar tahun 249-251 Masihi. Daqyanus terkenal sebagai maharaja yang amat memusuhi agama Nasrani dan menyeksa pengikut-pengikutnya. Pemuda-pemuda tersebut dikatakan bangun ketika zaman Theodicius II yang memerintah antara tahun 408 sehingga 521 Masihi.
Pandangan kedua berpendapat bahawa kisah ini telah berlaku pada zaman penguasaan Maharaja Trajan. Manuskrip sejarah membuktikan bahawa diktator ini menyembah berhala dan membunuh sesiapa sahaja yang menentang tuhan-tuhannya sehinggakan Trajan mengeluarkan peraturan berhubung dengan perkara tersebut. Siapa yang beriman selain dari tuhan yang dia sembah, mereka akan dibunuh. Tempoh penguasaan Trajan adalah di antara tahun 98-117 masihi. Pemuda-pemuda beriman tersebut dikatakan bangun dari tidur ketika zaman Theodicius yang memerintah antara tahun 408-450 masihi.
Seterusnya kita lihat apa yang telah diulas di dalam tafsir Ibn Kathir tentang ayat ke 9 ni:
[أَمْ حَسِبْتَ]
(Do you think) -- O Muhammad --
[أَنَّ أَصْحَـبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُواْ مِنْ ءَايَـتِنَا عَجَبًا]
(that
the people of Al-Kahf and Ar-Raqim were a wonder among Our signs)
meaning, their case was not something amazing compared to Our power and
ability, for the creation of the heavens and earth, the alternation of
night and day and the subjugation of the sun, moon and heavenly bodies,
and other mighty signs indicate the great power of Allah and show that
He is able to do whatever He wills. He is not incapable of doing more
amazing things than the story of the people of the Cave. Similarly, Ibn
Jurayj reported Mujahid saying about,
[أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَـبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُواْ مِنْ ءَايَـتِنَا عَجَبًا ]
(Do
you think that the people of Al-Kahf and Ar-Raqim were a wonder among
Our signs) "Among Our signs are things that are more amazing than
this.'' Al-`Awfi reported that Ibn `Abbas said:
[أَمْ حَسِبْتَ أَنَّ أَصْحَـبَ الْكَهْفِ وَالرَّقِيمِ كَانُواْ مِنْ ءَايَـتِنَا عَجَبًا ]
(Do
you think that the people of Al-Kahf and Ar-Raqim were a wonder among
Our signs) "What I have given to you of knowledge, the Sunnah and the
Book is far better than the story of the people of Al-Kahf and
Ar-Raqim.'' Muhammad bin Ishaq said: "(It means) I have not shown My
creatures a proof more amazing than the story of the people of the
Al-Kahf and Ar-Raqim.'' iAl-Kahf refers to a cave in a mountain, which
is where the young men sought refuge. With regard to the word Ar-Raqim,
Al-`Awfi reported from Ibn `Abbas that it is a valley near Aylah. This
was also said [in another narration] by `Atiyah Al-`Awfi and Qatadah.
Ad-Dahhak said: "As for Al-Kahf, it is a cave in the valley, and
Ar-Raqim is the name of the valley.'' Mujahid said, "Ar-Raqim refers to
their buildings.'' Others said it refers to the valley in which their
cave was. `Abdur-Razzaq recorded that Ibn `Abbas said about Ar-Raqim:
"Ka`b used to say that it was the town.'' Ibn Jurayj reported that Ibn
`Abbas said, "Ar-Raqim is the mountain in which the cave was.'' Sa`id
bin Jubayr said, "Ar-Raqim is a tablet of stone on which they wrote the
story of the people of the Cave, then they placed it at the entrance to
the Cave.''Moga kita mendapat pengajaran dari penerangan di atas.
Allah itu Maha Berkuasa.
Sumber :
http://4angsana.blogspot.com/2009/02/orang-yang-mendiami-guaashabul-kahfi.html
http://www.tafsir.com/default.asp?sid=18&tid=29936
http://ibnmustakim.blogspot.com/2010/10/kisah-ashab-kahfi-ar-raqim.html
Langganan:
Postingan (Atom)