alghuroba

alghuroba

Kamis, 05 Mei 2016

Catatan Hari Ini #3 Ternyata Aku Belum bahagia

Bismillah dengan huruf “ ba “ yang universal artinya, bismillah yang memang seharusnya diucapkan di awal setiap perbuatan ataupun aktivitas, dengan ke universalan nya bismillah menjadi pengingat dalam setiap aktivitas, pengingat setiap mahkluk terutama yang bernama insan ataupun manusia, bahwa tugas utama nya bukan menjadi pengikut dunia, pengingat bahwa tugas utama nya adalah mewakili Rabb nya ( Allah ta’ala ) dalam menebar Asma-Nya kepada semesta.

Dalam catatan kali ini dengan judul “ Ternyata Aku Belum Bahagia “ merupakan bagian dari rangkaian catatan – catatan tentang “ Bahagia Itu sederhana “, judul ini diambil karena pada dasarnya jarang ada orang yang sadar bahwa dirinya belum bahagia ataupun tertipu dengan kesenangan dunia.
Catatan hari ini tentang “Ternyata aku belum bahagia” mungkin sedikit akan digambarkan dengan tulisan dibawah ini.

Seseorang yang hidup dengan penuh kecukupan dalam harta benda nya, menjalani kehidupan dengan aktivitas – aktivitas yang begitu padat, memiliki paras wajah yang tampan. Deskripsi inilah yang terkadang menjadi dasar bagi beberapa orang bahwa dirinya telah bahagia, namun pada dasarnya ada hal lain yang tersimpan jauh di dalam diri orang tersebut bahwasannya dirinya belum bahagia, percaya ataupun tidak tapi pada kenyataan nya semua hal yang disebutkan diatas pernah dialami oleh banyak orang dan banyak pula dari orang-orang itu yang hidup dalam kegelisahan dan ketakutan.
Banyak dari orang- orang yang hidup dengan bergelimang harta merasakan kekhawatiran melebihi banyak nya harta yang dimilikinya, harta nya tak membawa bahagia baginya, melainkan hanya kesenangan semata ketika dia menggunakannya, namun kegelisahan dan rasa takut akan kehilangan akan kembali muncul sesudahnya.

Banyak orang yang berparas rupawan namun banyak pula diantara mereka yang khawatir akan jodoh nya, sehingga mencari berbagai cara pintas untuk mencari jodohnya, sehingga kegelisahan demi kegelisahan terus mendera jiwa nya, merasa dirinya msaih kurang rupawan dan lain sebagainya. Keindahan wajah bukanlah patokan kebahagiaan, mengapa ? karena jika rupawan merupakan patokan kebahagiaan, maka sudah pasti tidak akan ada remaja yang pacaran denagn berdalih agar lebih mengenal dan si dia tidak diambil orang, bukankah perasaan sperti itu merupakan bentuk kekhawatiran bahwa dirinya tidak akan mendapatkan jodoh jika tidak melakukan ini dan itu.
Jika memang menjadi hartawan dan rupawan sebagai dasar kebahagiaan, seharusnya dengan harta dan rupa nya dia menghindari kemaksiatan kepada Pencipta Nya. Tak lagi mencari kesenangan- kesenangan yang pada dasarnya akan membuat dirinya khawatir dan gelisah.
Jikalau diri masih dilanda rasa gelisah, takut, dan khawatir itu merupakan tanda bahwa “ Ternyata Aku belum Bahagia “.

Sahabat, kita harus ingat bahwa kebahagiaan itu sederhana, letaknya bukan pada harta benda dan hal – hal yang material. Harta benda mungkin saja bisa membawa kebahagiaan, namun yang lebih mungkin lagi adalah ketika harta itu hilang atau habis, maka hilang pula rasa bahagia itu, dan pada dasarnya itu bukan kebahagiaan, akan tetapi hanya kesenangan yang sementara adanya.
Bahagia itu sederhana maka carilah kebahagiaan – kebahagiaanmu, dan kebahagiaan yang hakiki hanya ada pada Rabb mu, maka dapatkan bahagia sesuai pedoman yang diberi Nya.

So, jangan Lupa Bahagia ya ^_^